![]()  | 
| Petugas melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) Foto : Rony Suhartomo | 
Aksi pencurian rumah kosong kembali terjadi di Jombang. Yang menjadi sasaran  kali ini rumah milik Suwarno (59) 
pengrajin emas berlamatkan di Jalan Kapten Tendean 129 Desa Pulo Lor 
Kecamatan Jombang. Tidak tanggung-tanggung, maling berhasil menggasak 5 
Kilogram emas batangan serta uang tunai Rp 100 juta. 
Suwarno menuturkan, peristiwa pencurian yang dialaminya 
baru diketahui Senin (14/3) sekitar pukul 18.30 WIB. Pasalnya bapak tiga
 ini sebelumnya bepergian ke Kota Malang sejak Sabtu (12/3), untuk 
menjenguk anaknya yang sedang kuliah.
"Rumah saya kosong. Dua anak saya bekerja di Surabaya. Nah 
saya dan istri sejak Sabtu pergi ke Malang untuk menjenguk anak ketiga 
kami yang kuliah di sana (Malang). Ketika pulang Senin petang, pintu 
terkunci namun saat saya buka dengan kunci aslinya tidak bisa," ujar 
Suwarno.
Kondisi ini membuat Suwarno curiga. Selanjutnya Suwarno 
keliling rumah dan mengecek situasi dari pintu garasi. Dari sini Suwarno
 melihat kondisi pintu dalam rumah terbuka semua. Sadar ada yang 
janggal, Suwarno bergegas mengecek kamarnya. Saat itulah Suwarno melihat
 brankas di kamarnya yang digunakan menyimpan emas dan uang tunai sudah 
dalam kondisi rusak.
"Ternyata emas batangan 5 kilogram dengan taksiran nilai Rp
 2,5 miliar dan uang tunai Rp 100 juta hilang. Padahal brankas sudah 
saya kunci dengan kode kombinasi. Tapi tetap dirusak dengan cara 
dicongkel oleh pelaku," tambah Suwarno.
Selanjutnya korban bergegas menuju ke Polsek Jombang. Tidak
 lama kemudian polisi datang untuk melakukan olah tempat kejadian 
perkara (TKP). Dalam olah TKP polisi menemukan beberapa alat bukti yang 
diduga kuat milik para pelaku. "Anggota menemukan sabit, obeng. Selain 
itu juga mencari linggis yang digunakan untuk mencongkel teralis 
jendela. Ada sidik jari yang tertinggal juga," ungkap Kepala Polisian 
Sektor Jombang, AKP Yudiono, dilokasi kejadian.
Menurut Yudiono, aksi pencurian diperkirakan dilakukan 
lebih dari satu orang pelaku. Minimalnya ada dua pelaku. "Terlihat 
aksinya betul-betul rapi yang terlihat dari adanya tangga yang digunakan
 untuk memanjat tembok pagar rumah," pungkas Yudiono.(lw2)
