Headlines News :
.
Tampilkan postingan dengan label Traveling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Traveling. Tampilkan semua postingan

Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu di Jombang Siasati Ukuran Tahu

 




Berita Jombang - Meroketnya harga kedelai impor yang terjadi belakangan ini membuat para produsen tahu di Kabupaten Jombang, terpaksa memutar otak untuk bertahan. Para produsen mengeluhkan lonjakan harga kedelai yang dipicu oleh kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat yang berdampak langsung pada pasokan bahan baku kedelai. 


Sentra produsen tahu di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto Jombang turut merasakan imbas dari situasi tersebut. Imam Subeki, ketua paguyuban perajin tahu, Desa Mayangan mengungkapkan bawa harga kedelai impor saat ini mencapai Rp 9.900 per kilogram, padahal sebelumnya , harga berada dikisaran Rp 8.500. 


Setelah lebaran kemarin, harga terus merangkak naik, mulai dari Rp 100 lalu Rp 200 dan terus meningkat, kenaikan seperti ini sudah sering mengalaminya" ujar Imam. 


Kondisi tersebut memaksa para perajin untuk mengurangi volume produksi untuk menyesuaikan situasi saat ini, ia menyebutkan bahwa jumlah produksi tahunya berkurang, saat ini Imam memproduksi tahu tidak sampai satu ton, ia mengaku sempat mempertimbangkan dua pilihan, yakni menaikkan harga jual atau memperkecil ukuran produk tahu.


Imam mengaku dari kedua pilihan memiliki resiko kehilangan pelanggan, "kalai harga kita naikkan, khawatir konsumen malah beralih ketempat lain," ujarnya. 


Selain itu, Imam juga mengungkapkan kekhawatirannya akan potensi kelangkaan stok kedelai. Jika pasokan terhenti, ia mengaku tidak punya alternatif lain untuk tetap memproduksi tahu. “Yang paling kami khawatirkan sebenarnya kalau stok kedelai benar-benar habis. Tanpa bahan baku, kami tidak bisa produksi apa-apa,” ujarnya.


Para perajin berharap ada intervensi dari pemerintah untuk menstabilkan harga dan menjamin ketersediaan bahan baku kedelai, agar usaha mereka tetap bisa berjalan tanpa harus membebani konsumen. (lw2)


x

Bisa Angkut Mobil, Pemudik Memilih Perahu Tambang Untuk Hindari Macet


Untuk memangkas jarak tempuh pemudik memilih moda transportaai alternatif berua perahu tambang untuk memotong jarak tempuh dari Nganjuk menuju Jombang.(Foto : Rony Suhartomo)

Jombang - Beritajombang.net - Untuk terhindar dari kemacetan panjang, pemudik yang melewati kawasan Jombang yang mengambil jalur alternatif Nganjuk - Jombang via Jatikalen lebih memilih naik perahu tambang. Bukan hanya pengendara sepeda motor, pengemudi mobil juga ikut menyeberangi Sungai Brantas menggunakan perahu tambang. Selain menghindari macet, rute tersebut juga untuk memotong jalur agar lebih cepat sampai di tempat tujuan. Pemandangan itu terlihat di penyeberangan Sungai Brantas Desa/Kecamatan Megaluh. Mayoritas pengendara yang menggunakan jasa  penyeberangan perahu itu hendak menuju daerah Kabupaten Nganjuk, Madiun, dan sekitarnya. ”Biasanya  yang  melintas di sini, mereka yang sudah tahu sebelumnya, tidak tiba-tiba karena arahan polisi,”  ujar Heri Widianto, 30, nahkoda perahu kepada  Berita Jombang, Senin (20/7) kemarin. Perahu kayu bertenaga diesel itu bisa ditumpangi lima mobil dan 10 hingga 15 sepeda motor. Begitu muatan penuh, perahu tersebut langsung bergerak perlahan membelah Sungai Brantas. Dari kawasan Megaluh, perahu sederhana itu menyeberang memasuki wilayah Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk. Begitu juga sebaliknya, dari wilayah Nganjuk, perahu juga membawa  penumpang ke  kawasan Megaluh.  ”Kalau  hari-hari biasa, setiap harinya  sepeda motor yang menggunakan jasa perahu biasanya sekitar 250 pengendara. Sedangkan mobil berkisar seratusan. Untuk saat ini, meningkat hingga 500 hingga 600 pengendara sepeda motor dan 200 mobil setiap harinya,”  jelasnya.(ony)

Perbaikan Moda Transportasi


JOMBANG, (16/8) - PERBAIKAN MODA TRANSPORTASI. PT. Kereta Api Indonesia (KAI) serius dalam memperbaiki layanan dan fasilitas moda transportasi berjalur tersebut. Sebagai salah satu alat transportasi yang paling banyak diminati selama arus mudik dan balik Idul Fitri 1435 Hijriyah, fasilitas di dalam kereta serta di luar memperoleh perhatian khusus. Stasiun Jombang misalnya, secara fisik terus diperbaiki sehingga kenyamanan pengguna jasa Kereta Api tidak dirugikan. Termasuk dalam pemesanan tiket, pedagang asongan serta batasan orang yang boleh memasuki areal stasiun. Sehingga bagi pengantar dan penjemput penumpang, dilarang memasuki areal pemberhentian Kereta Api. (Rahmat Sularso Nh./bejo.NET)

Sensasi Nasi Goreng Pedas Pak Topa

foto ; Luhur W/beritajombang.NET
Jombang (beritajombang.NET) Satu lagi legenda kuliner di Kota Jombang bagi penggemar makanan ekstra pedas. Nasi Goreng Pak Topa, "Do'a Ibu" menyuguhkan sensasi rasa pedas yang luar biasa di lidah Anda. Rasa pedasnyapun disesuaikan dengan 'nyali' anda, ada beberapa level yang disuguhkan. di mulai dari sendok teh, sendok makan, sampai centong sayur. 

"Sudah ada yang sampai 24 centong mas, rekor di pecahkan oleh salah satu santri tebu ireng, saat itu menjadi mi kuah termahal, lha gimana orang yang makan dengan 24 centong sambal itu besoknya masuk rumah sakit dan habis biaya pengobatan hingga 10 Juta" ujar pria berkumis itu sembari tertawa. Sejak itu dia selalu mengingatkan terlebih dahulu kepada pelangganya yang mencoba memecahkan rekor.


Karena penasaran, crew BeJoNet mencicipi nasi goreng olahan pria 3 anak ini, tak ayal keringat pun bercucuran, padahal hanya dua sendok makan sambel.

Tak jarang keringat penikmat nasgor pedas ini bercucuran, setelah merasakan pedasnya nasi goreng seharga Rp 10 ribu per porsi ini. Meskipun harga cabe mahal tapi Pak Topa tidak pernah menaikan harga nasi gorengnya .


Konsep Nasi Goreng khas Pak Topa ini, memang dibuat khusus untuk para pecinta dan penggandrung masakan pedas. Karena beliau mempunya moto "Makin Pedas Makin Ganteng, Makin Pedas Makin Cantik". Pak Topa mengaku, dalam pembuatannya, Nasi Goreng yang dicampur telor dan potongan daging ayam ini memanfaatkan komponen 100 persen jenis bumbu dapur, dan sama-sekali tidak menggunakan produk jenis penyedap rasa kemasan atau botolan. 


Selain menu favorit tadi, Warung Pak Topa yang bisa dijumpai di Jalan Jbn KH Mimbar sambong Duran Jombang (utara pasar legi jombang) juga menyediakan sejumlah menu yang rasanya tidak kalah super pedas, seperti mie goreng, mie godog, nasi mawut.

bila anda pencinta masakan pedas tidak ada salahnya mampir ke warung nasi goreng "Do'a Ibu" milik Pak Topa yang Buka jam 4 sore tutup jam 12 malam.Dijamin anda akan ketagihan dengan ciri khas citarasanya.(aji)

Air Terjun Tretes, Keindahan Alam yang Tersembunyi

Jombang selama ini dikenal sebagai kota santri, karena memang di Jombang banyak didirikan pondok pesantren. Tetapi jangan salah, kota santri ini juga menyimpan banyak potensi keindahan alam, salah satunya adalah Air Terjun Tretes. Air terjun tersebut berada di Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Keindahan wisata yang berjarak 40 km dari kota Jombang ini tidak perlu diragukan lagi. Siapapun yang menjejakkan kaki disana, akan merasakan harmoni nuansa keaslian alam yang masih sangat terjaga rapi.
Klik disini untuk melihat foto lainnya.
Terdapat dua jalan untuk menuju lokasi Air Terjun Tretes. Yang pertama, melalui wilayah Kabupaten Jombang, berupa jalan setapak yang melewati bukit dan sungai. Panjang jalan dari tempat parkir ke lokasi sekitar 5 km. Sedangkan jalan yang kedua melalui wilayah Kabupaten Kediri, berupa jalan batu yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat seperti jeep dan sejenisnya. Panjang jalan dari tempat parkir ke lokasi sekitar 1 km.
Tertarik mendatangai tempat wisata ini? Untuk dapat menjangkau lokasi air terjun, dibutuhkan persiapan yang cukup. Karena, jalan menuju kesana sangat terjal dan berliku. Kita diharuskan melewati jalan setapak yang penuh dengan bebatuan licin dan beberapa sungai kecil di tengah – tengah hutan. Dengan ketinggian 158 meter dan terletak di ketinggian 1250 meter di atas permukaan air laut, tidak ada seorang pun yang dapat menolak pesona Air Terjun Tretes ini. ( fir / beritajombang.NET )


Keuntungan Travel Diusia Muda


(Beritajombang.net) - Berkeliling dunia memang menyenangkan. Namun sayang, hanya sebagian orang yang merasa dirinya mapan saja yang mampu pelesiran.
Tapi, sebenarnya perlu Anda tahu, seorang traveller sejati tidak perlu menunggu punya uang banyak untuk mengembara. Jalan-jalan ke belahan dunia sewaktu muda justru membawa banyak manfaat bagi kehidupan.

Berikut beberapa manfaat dalam kehidupan travelling di usia muda, seperti dilansir ghiboo.com

1. Kaya pengalaman
Masa muda merupakan masa pencarian jati diri. Melihat dunia luar dan bertemu dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan bahasa memberikan pengalaman berharga untuk kehidupan. Perjalanan dapat membantu menemukan passion yang Anda cari.

2. Bebas melakukan sesuatu
Masa muda adalah masa-masa yang memberikan kesempatan untuk melakukan banyak hal, bertemu orang dari berbagai penjuru dunia. Tempat yang dikunjungi tentu tidak akan berubah 50 tahun ke depan, namun pengalaman pastilah berbeda.

3. Muda, lebih banyak energi
Travelling membutuhkan energi dan stamina tubuh yang kuat. Ketika masih muda tubuh masih cukup kuat untuk melakukan segala sesuatunya. Bila Anda travelling di usia yang tidak muda lagi akan sulit karena gerakan terbatas dan tidak bebas menjelajah.

4. Mendewasakan diri dan mandiri
Travelling mengajarkan banyak hal yang tidak bisa Anda dapat ketika bersekolah. Melakukan perjalanan ke berbagai tempat membuat pikiran terbuka dan menerima berbagai perbedaan.

5. Tidak ada yang sia-sia
Tidak ada kata menyesal untuk melakukan perjalanan saat muda. Sesorang tidak akan menyesal karena tidak melakukan hal yang ingin dilakukan ketika muda. (aji)


 

.

.

.

.
Support : Tuhan Yang Maha Esa | .
Copyright © 2011. BeritaJombang.net | Portal Berita Jombang - ...
.. .. .. ..
..:p