|
Untuk memangkas jarak tempuh pemudik memilih moda transportaai alternatif berua perahu tambang untuk memotong jarak tempuh dari Nganjuk menuju Jombang.(Foto : Rony Suhartomo) |
Jombang - Beritajombang.net - Untuk terhindar dari kemacetan panjang, pemudik yang melewati kawasan Jombang yang mengambil jalur alternatif Nganjuk - Jombang via Jatikalen lebih memilih naik perahu tambang. Bukan hanya pengendara sepeda motor, pengemudi mobil juga ikut menyeberangi Sungai Brantas menggunakan perahu tambang. Selain menghindari macet, rute tersebut juga untuk memotong jalur agar lebih cepat sampai di tempat tujuan. Pemandangan itu terlihat di penyeberangan Sungai Brantas Desa/Kecamatan Megaluh. Mayoritas pengendara yang menggunakan jasa penyeberangan perahu itu hendak menuju daerah Kabupaten Nganjuk, Madiun, dan sekitarnya. ”Biasanya yang melintas di sini, mereka yang sudah tahu sebelumnya, tidak tiba-tiba karena arahan polisi,” ujar Heri Widianto, 30, nahkoda perahu kepada Berita Jombang, Senin (20/7) kemarin. Perahu kayu bertenaga diesel itu bisa ditumpangi lima mobil dan 10 hingga 15 sepeda motor. Begitu muatan penuh, perahu tersebut langsung bergerak perlahan membelah Sungai Brantas. Dari kawasan Megaluh, perahu sederhana itu menyeberang memasuki wilayah Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk. Begitu juga sebaliknya, dari wilayah Nganjuk, perahu juga membawa penumpang ke kawasan Megaluh. ”Kalau hari-hari biasa, setiap harinya sepeda motor yang menggunakan jasa perahu biasanya sekitar 250 pengendara. Sedangkan mobil berkisar seratusan. Untuk saat ini, meningkat hingga 500 hingga 600 pengendara sepeda motor dan 200 mobil setiap harinya,” jelasnya.(ony)