mas darji template
Headlines News :
Home » , » Wagisan : Pahlawan di Pedalaman

Wagisan : Pahlawan di Pedalaman

Reporter : Rahmat Sularso Nh. on Minggu, 15 November 2015 | 13.40

FOTO: Wagisan ketika berada di balai pertemuan didepan rumahnya. (Rahmat Sularso Nh.)

Panggil saja Wagisan. Begitu ia akrab di sapa oleh anggota kelompok pelidung hutan Kecamatan Wonosalam, Jombang, Jawa Timur.

Lelaki yang mulai memasuki usia senjanya ini sejak dua dekade lalu melakukan aksi pelestarian lingkungan di tempatnya. Sebelum marak issue adanya kesadaran pelestarian hutan, ia sudah berjalan sendiri.

Bermula bersama isterinya, memulai dengan pembibitan. Ribuan bibit di semai dengan wadah seadanya dibelakang rumah. Ketika sudah dirasa cukup usianya untuk di tanam, maka Wagisan berangkat ke hutan yang mulai gudul. Tentu akibat perambahan liar dan kongsi antara pemilik hak pengelolaan.

Bibit yang di pilih ialah Kemiri. Salah satu rempah-rempah asli Indonesia ini memang banyak ditemui di dapur. Maklum saja hampir sebagian besar masakan Nusantara menggunakan Kemiri sebagai bahan pelengkapnya.

Kembali ke aksi Wagisan. Tentangan dan anggapan miring sudah seperi sarapan pagi. Tiap waktu ada saja yang mencela, menganggap remeh hingga berpikir kurang kejaaan.

Bahkan tak kurang deru ancaman di sematkan kepadanya. Tapi seluruhnya dianggap sebagai angin lalu. Sekali melintas hanya dirasakan desirnya.

Ketika ditanya mengapa tak gentar sedikit pun? Sontak saja mantan guru mengaji ini menjawab, "Dalam ajaran agama telah diterangkan. Pentingnya pelestarian lingkungan."

Setelah masa-masa sulit itu berlalu, kini hasil manisnya didapat. Warga setempat tidak sampai merasakan kekeringan. Kekurangan air di musim kering pun tidak. Sebab, Pohon Kemiri mampu menyerap serta menyimpan air. Sehingg mata air masih mampu mengaliri air ke sejumlah rumah warga.

Roda perekonomian juga berputar. Masyarakat bisa mencari Buah Kemiri yang berjatuhan tepat di bawah pohon. Sengaja tidak diperbolehkan mengunduh langsung dari pohon, karena takut akan membuat pohon mati.

Dari sana, masyarakat mampu menjual kembali. Hingga satu hari penuh mencari satu glangsing (plastik) penuh didapat.

Pria yang sangat penuh semangat ini sangat senang. Jerih payahnya disambut baik sekarang. Warga banyak mendukung, pemerintah (stake-holder) mulai mengakui tindakannya dan banyak apresiasi diberikan kepadanya. (rah/bejo.net)

Share this post :
 
Support : Tuhan Yang Maha Esa | .
Copyright © 2011. BeritaJombang.net | Portal Berita Jombang - ...
.. .. .. ..
..:p