Ketua Pelaksana BPBD Jombang Wiku Birawa Turun Langsung ke Lokasi Kebakaran di Desa Tunggorono, Pastikan Bantuan Cepat Tersalurkan
Jombang Jadi Sorotan: Brunei Darussalam Buka Peluang Investasi di Forum TJSL 2025
Dalam acara ini, Bupati Jombang H. Warsubi menegaskan kesiapan Jombang menjadi titik temu antara budaya, industri, dan ekonomi. “Jombang strategis untuk investasi, memiliki 232 pondok pesantren, SDM unggul, serta kekayaan alam meski tanpa laut,” ujarnya
Bupati juga membuka peluang kerja sama pendidikan dan ekonomi dengan Brunei. “Kami berharap Brunei memberi kesempatan bagi pelajar Jombang menempuh pendidikan di sana,” tambahnya.
Kegiatan ini turut menandai penandatanganan kerja sama antara perusahaan lokal seperti Wahana Sejahtera Food dan Pangan Berkah Sejahtera, disaksikan langsung oleh Bupati Warsubi.
Brunei Darussalam melalui Pengiran Haji Haris bin Pengiran Haji Duraman menyambut baik potensi Jombang, terutama di sektor industri halal dan pendidikan. “Jombang memiliki potensi luar biasa yang bisa dikembangkan bersama,” ujarnya.
Forum ini juga memberikan penghargaan kepada dua perusahaan unggulan:
-
PT Maan Ghodaqo Shiddiq Lestari, atas pelaporan TJSL/CSR terbesar tahun 2024 senilai Rp672 juta.
-
PT Pei Hai International Wiratama, atas penyerapan tenaga kerja lokal terbanyak, yaitu 7.393 orang.
Warsubi menegaskan, pertumbuhan ekonomi Jombang yang stabil di kisaran 5,04–5,37% menunjukkan daya saing tinggi di atas rata-rata nasional. “Investasi menjadi prioritas utama untuk mendorong ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Melalui Forum TJSL 2025 ini, Jombang menegaskan posisinya sebagai daerah strategis investasi di Jawa Timur, sekaligus mengukuhkan visi “Jombang Maju dan Sejahtera untuk Semua.”
Bupati Jombang Dan Wakil Ketua DPRD Soroti Program MBG, Dorong Aktivasi Satgas, Cegah Kasus Keracunan Massal di Sekolah
Evakuasi Penuh Haru Santri Ponpes Al Khoziny Meninggal dalam Posisi Sujud
Di tengah pilu runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo tim SAR menemukan pemandangan menggetarkan hati. Seorang santri meninggal dunia dievakuasi dalam kondisi sujud.
Korban meninggal yang masih diidentifikasi identitasnya ini ditemukan tepat di sebelah Syahlendra Haical (13) atau Haikal yang berhasil selamat.
Proses evakuasi korban runtuhan Ponpes Al Khoziny terus menghadirkan kisah haru. Dari tujuh orang yang berhasil dikeluarkan pada Rabu (1/10) malam, dua di antaranya ditemukan meninggal dunia. Salah satunya adalah korban tanpa identitas yang ditemukan dalam kondisi sujud di zona A1, dekat pintu masuk bangunan.
Direktur Operasi Basarnas sekaligus SAR Mission Coordinator, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo menyebut, korban dalam kondisi sujud itu merupakan santri ke-12 yang berhasil dievakuasi. Ia ditemukan persis di sebelah Haikal.
Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Siti Hajar untuk diidentifikasi tim DVI Polda Jatim. Sementara Haikal yang dievakuasi setelahnya dalam keadaan hidup, langsung dirujuk ke RSUD Sidoarjo.
Yudhi Bramantyo sebagai SAR Mission Coordinator (SMC) menjelaskan, korban meninggal tanpa identitas itu berhasil dikeluarkan dari reruntuhan bangunan sekitar pukul 14.42 WIB.
Awalnya, petugas hendak mengevakuasi Haikal, namun ternyata posisinya berdekatan dengan korban yang meninggal dunia sehingga ia harus dievakuasi terlebih dahulu.
"Sujud itu kan yang tadi (sore), itu yang hitam, yang sebelahan sama Haikal. Kita kan tadinya mau mengambil itu, karena tidak bisa harus lewat situ, Akhirnya kita tarik yang itu," ujar Bramantyo, Rabu (1/10/2025).
Tak lama berselang, pukul 15.22 WIB, petugas baru berhasil mengevakuasi Haikal selaku korban ke-13. Ia dinyatakan selamat.
"Sesudah kita evakuasi dalam kondisi selamat atau merah. Selanjutnya kita rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo," pungkas Bramantyo.
Bupati Warsubi Minta Disdikbud Telusuri Kasus Dugaan Pungli SDN Di Jombang
Dugaan adanya pungutan di SDN Gadingmangu 1, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur mendapat perhatian serius dari Bupati Jombang, Warsubi.
Bahkan, orang nomor satu di kota santri ini, sudah memerintahkan kepada kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Wor Windari untuk menindaklanjuti adanya dugaan pungli yang dikeluhkan wali murid tersebut.
Ya mas, terimakasih informasinya. Sekarang saya sudah memerintahkan Kepala Disdikbud untuk menindaklanjuti persoalan itu (dugaan pungli)," kata Abah Warsubi, Senin, 29 September 2025.
Tak hanya Bupati, persolan praktik dugaan pungli berkedok, di SD Negeri Gadingmangu 1 itu, juga mendapat perhatian serius dari wakil rakyat di gedung DPRD. Mereka melalui komisi D DPRD Jombang, berencana memanggil Disdikbud Jombang untuk meminta klarifikasi terkait persoalan tersebut.
Mereka melalui komisi D DPRD Jombang, berencana memanggil Disdikbud Jombang untuk meminta klarifikasi terkait persoalan tersebut.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jombang, Erna Kuswati, menegaskan pihaknya tidak ingin ada kebijakan sekolah yang membebani wali murid
Sekolah bisa membuat program, akan tetapi jangan sampai membebani wali murid lagi. Tentu ini juga harus dibicarakan dengan komite dan wali murid,” ujar Erna, Minggu 28 September 2025.
Ia menegaskan DPRD ingin memastikan setiap program sekolah selaras dengan aturan yang berlaku dan tidak menambah beban biaya bagi orang tua siswa.
Program pendidikan memang penting untuk menunjang peserta didik. Akan tetapi juga harus dilihat dari sisi wali murid. Jangan sampai program yang seharusnya baik justru menimbulkan masalah baru,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah wali murid SDN Gadingmangu 1 Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengeluhkan adanya program tambahan berupa les komputer yang dinilai memberatkan.
Program tersebut sempat ditawarkan pihak sekolah bekerja sama dengan lembaga pelatihan, namun akhirnya dibatalkan setelah mendapat sorotan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang.
Program les komputer itu ditujukan bagi siswa kelas 1 hingga 6 dengan biaya pendaftaran Rp10 ribu dan iuran bulanan Rp25 ribu. Dalam surat edaran tertanggal 28 Agustus 2025, orang tua diminta mengembalikan formulir pendaftaran paling lambat 26 September 2025.
Meski tidak secara tertulis bersifat wajib, dalam surat edaran disebutkan bahwa seluruh siswa diharapkan mengikuti program komputer. Bahkan ada iming-iming hadiah satu unit komputer jika kerja sama dengan pihak ketiga berjalan selama tiga tahun.
Materi yang ditawarkan meliputi Microsoft Paint, Word, dan Excel. Halaman Selanjutnya ON salah satu wali murid mengaku keberatan dengan program tersebut karena kondisi ekonomi masyarakat saat ini masih sulit.
ON salah satu wali murid mengaku keberatan dengan program tersebut karena kondisi ekonomi masyarakat saat ini masih sulit.
Kalau menurut saya, dari edaran kok sepertinya kurang tepat. Kasihan keluarga yang mayoritas buruh tani dan pedagang pasar, apalagi di situasi ekonomi seperti sekarang,” katanya, Jumat 26 September 2025.
Menurutnya, siswa SD lebih membutuhkan pendidikan karakter dibandingkan tambahan les komputer. “Kalau kelas 4 ke atas boleh saja, tapi tidak perlu sampai ada les. Lagi pula ada ANBK, itu program pemerintah dan anggarannya sudah ada. Tidak boleh dibebankan ke wali murid,” ujarnya.
Ia menilai program tersebut berpotensi menjadi pungutan liar (pungli) karena sekolah dasar telah mendapatkan dana BOS. Meski sempat menyebar lewat edaran, program les komputer akhirnya dibatalkan. Pihak sekolah juga mengembalikan biaya pendaftaran yang sempat dibayarkan wali murid.
“Infonya, yang sudah terlanjur membayar uangnya dikembalikan,” tuturnya. Kepala SDN Gadingmangu 1, Trin Taqwani, saat dikonfirmasi, enggan berkomentar banyak.
Ia menyebut persoalan tersebut sudah ditangani oleh Disdikbud Jombang.
"Untuk persoalan itu jenengan (anda) tanyakan ke Dinas nggeh (ya)," ujarnya.