Jombang (beritajombang.net) - Dalam rangka memperingati hari ulang tahun Pondok Pesantren Mambaul
Maarif Denanyar Jombang, menyelenggarakan bedah buku tentang
sosok KH Bisri Syansuri yang juga salah satu pendiri organisasi massa
terbesar yakni Nahdlatul Ulama. Acara tersebut turut mengundang Nara
sumber sebagai berikut, KH Kholid Mawardi dari (Jakarta) Hj Aisyah
Hamid (Jakarta), Hj Muassomah Iskandar (Denanyar), KH Akhwan
(Bojonegoro), KH Aziz Masyhuri.(Denanyar) dan juga adik kandung
mantan Presiden RI KH Sholahuddin Wahid (Tebuireng).(29/04/2014)
KH Kholid Mawardi berpendapat mengenai sosok Kiai Bisri ialah sebagai Kiai
yang sangat disegani, karena sosoknya yang teguh dan tegas dalam
memperjuangkan Fiqh dan juga pendiriannya terhadap Alquran dan
Hadits. Pada waktu itu beliau meminta kepada para santrinya untuk
belajar syariat terlebih dahulu sebelum masuk pada tahapan belajar
tentang hakikat. Karena mbah bisri mengibaratkan seperti ketika kita
membelah kelapa, sehati hatinya kita membelah kelapa pasti bagian
luarnya juga akan masuk kedalam buahnya. Dan jika kita mengulitinya
dari luar dulu pasti kita juga akan sampai pada bagian dalamnya.
Sedangkan menurut KH Salahuddin Wahid atau yang biasa disapa Gus
Sholah, beliau adalah Ulama besar yang teguh dan tegas terhadap
pendiriannya, dan berjasa besar terhadap bangsa dan negara dalam
memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai salah satu pendiri Nahdlatul
Ulama. Beliau sangat cinta terhadap Fikih, Alquran dan Hadits sebagai
dasar dalam kehidupan kesehariannya.
Sementara itu menurut Ahmad Athoillah, S.IP, M.IP atau yang biasa
disapa Gus Ayiek salah satu cucu Mbah Bisri dan Ketua ISNU (Ikatan
Sarjana Nahdlatul Ulama) Jombang mengatakan, bahwa sosok mbah Bisri
sangat layak untuk menerima gelar kepahlawann. Karena jasa-jasa beliau
terhadap kemerdekaan dan juga negara sangat besar bagi keutuhan bangsa
dan negara indonesia. Beliau juga pernah menjadi komandan hisbulloh
dan sabilillah di era jaman kemerdekaan. Dan banyak sekali jasa beliau
setelah kemerdekaan demi kemashlahatan bangsa Indonesia dengan
ketegasan dan keyakinan teguh beliau sebagai seorang pecinta fiqh. (Bie)
sumber : kabarjatim.com
Maarif Denanyar Jombang, menyelenggarakan bedah buku tentang
sosok KH Bisri Syansuri yang juga salah satu pendiri organisasi massa
terbesar yakni Nahdlatul Ulama. Acara tersebut turut mengundang Nara
sumber sebagai berikut, KH Kholid Mawardi dari (Jakarta) Hj Aisyah
Hamid (Jakarta), Hj Muassomah Iskandar (Denanyar), KH Akhwan
(Bojonegoro), KH Aziz Masyhuri.(Denanyar) dan juga adik kandung
mantan Presiden RI KH Sholahuddin Wahid (Tebuireng).(29/04/2014)
KH Kholid Mawardi berpendapat mengenai sosok Kiai Bisri ialah sebagai Kiai
yang sangat disegani, karena sosoknya yang teguh dan tegas dalam
memperjuangkan Fiqh dan juga pendiriannya terhadap Alquran dan
Hadits. Pada waktu itu beliau meminta kepada para santrinya untuk
belajar syariat terlebih dahulu sebelum masuk pada tahapan belajar
tentang hakikat. Karena mbah bisri mengibaratkan seperti ketika kita
membelah kelapa, sehati hatinya kita membelah kelapa pasti bagian
luarnya juga akan masuk kedalam buahnya. Dan jika kita mengulitinya
dari luar dulu pasti kita juga akan sampai pada bagian dalamnya.
Sedangkan menurut KH Salahuddin Wahid atau yang biasa disapa Gus
Sholah, beliau adalah Ulama besar yang teguh dan tegas terhadap
pendiriannya, dan berjasa besar terhadap bangsa dan negara dalam
memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai salah satu pendiri Nahdlatul
Ulama. Beliau sangat cinta terhadap Fikih, Alquran dan Hadits sebagai
dasar dalam kehidupan kesehariannya.
Sementara itu menurut Ahmad Athoillah, S.IP, M.IP atau yang biasa
disapa Gus Ayiek salah satu cucu Mbah Bisri dan Ketua ISNU (Ikatan
Sarjana Nahdlatul Ulama) Jombang mengatakan, bahwa sosok mbah Bisri
sangat layak untuk menerima gelar kepahlawann. Karena jasa-jasa beliau
terhadap kemerdekaan dan juga negara sangat besar bagi keutuhan bangsa
dan negara indonesia. Beliau juga pernah menjadi komandan hisbulloh
dan sabilillah di era jaman kemerdekaan. Dan banyak sekali jasa beliau
setelah kemerdekaan demi kemashlahatan bangsa Indonesia dengan
ketegasan dan keyakinan teguh beliau sebagai seorang pecinta fiqh. (Bie)
sumber : kabarjatim.com